Syafabwi: Adu Domba (Namimah)

Saturday, 19 December 2015

Adu Domba (Namimah)


Jika tidak ingin tersakiti, maka jangan menyakiti. Jika tak ingin dihianati maka jangan berhianat. Jika tak ingin di adu domba maka jangan adu domba.

Apa sih untungnya adu domba ?? Apa bisa membuatmu kaya ? Apa bisa menjadikanmu orang no. 1 didunia ini ?? 99% orang didunia pasti pernah mengadu domba orang lain. Omongan si A di jual ke B, Omongan si B di jual ke A, Di depan kita baiknya minta ampun, tapi kalau dibelakang kita, malah membunuh kita.

pernahkah kalian sobat SB di adu domba dengan teman sendiri ? atau malah mengadu domba teman sendiri ??
sakit memang tidak terasa sakit apabila kita yang di adu domba tidak menyadarinya, tapi bagaimana kalau kita yang di adu domba menyadari semua itu ?? coba kalian bertanya sama seorang teman atu sahabatmu yang pernah di adu domba, Begitulah sakitnya.

Namimah (adu domba)

Namimah adalah menukil (memindahkan) ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan atau persaudaraan di antara keduanya.

Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa.” (Al-Qalam: 10-12)

Rasulullah bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ

“Tidak akan masuk surga, orang yang qattat (yakni ahli namimah).” (HR. Al-Bukhari dari Hudzaifah z)

Dalam sebuah riwayat Shahih Muslim:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ

“Tidak akan masuk surga, ahli namimah.”

Al-Imam Ibnu Katsir berkata: “Allah berfirman , maknanya adalah orang yang berjalan di antara manusia untuk mengadu domba di antara mereka, dengan cara menukil ucapan dengan tujuan merusak hubungan dan persaudaraan di antara mereka. Ini adalah perbuatan yang membinasakan.”
Ummu Abdillah bintu Asy-Syaikh Muqbil berkata: “Dalil-dalil yang mengandung ancaman seorang muslim tidak akan masuk surga bila melakukan dosa besar (seperti hadits ini, pen.) dipahami bahwa di dalamnya ada sesuatu yang mahdzuf (dibuang). Maksudnya adalah apabila Allah ingin membalasnya, atau maknanya dia tidak akan masuk surga secara langsung, di mana dia akan diazab sesuai kadar dosanya (apabila Allah berkehendak, pen.), namun akhirnya ia masuk surga. Sedangkan bila menghalalkannya, maka dia telah kafir karena telah mendustakan nash-nash (Al-Qur’an dan As-Sunnah). Sama saja apakah dia melakukan perbuatan itu ataupun tidak. (Nashihati lin Nisa’, hal. 39)
Namimah adalah dosa besar yang akan menyebabkan pelakunya diazab dalam kuburnya, apabila Allah tidak mengampuninya. Sebagaimana hal ini disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas c yang masyhur. Disamping itu, namimah adalah perbuatan yang sangat tercela lagi berbahaya, yang akan merusak persahabatan dan persaudaraan. Bahkan namimah bisa merusak kecintaan antara sepasang suami istri, bapak dengan anaknya, atau seseorang dengan saudaranya, serta bisa merusak persaudaraan di antara kaum muslimin. Bahkan peperangan bisa terjadi karena namimah. Oleh karena itulah, Allah dan Rasul-Nya n mengancam pelakunya tidak akan masuk surga.
Sebagian ulama, seperti Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, menggolongkan namimah ke dalam jenis sihir. Karena namimah bisa merusak persaudaraan dan kecintaan antara dua pihak, sebagaimana pengaruh yang ditimbulkan sihir. Bahkan sebagian ulama yang lain mengatakan: “Sungguh ahli namimah itu bisa merusak dalam sekejap sebagaimana tukang sihir merusak dalam waktu satu bulan.”
Ummu Abdillah berkata: “Ketahuilah, orang yang melakukan namimah untuk kepentinganmu, maka dia akan melakukan namimah untuk membinasakanmu juga. Oleh karena itu, nasihatilah orang yang berbuat demikian dengan lemah lembut dan pengarahan yang baik berulang kali. Apabila dia tidak mau meninggalkannya maka peringatkanlah saudara-saudaramu darinya. Jauhilah dia, karena Allah berfirman:
“Apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka mengalihkan pada pembicaraan yang lain. Jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (Al-An’am: 68)

SEMOGA KALIAN TERHINDAR DARI SEGALA MACAM PERBUATAN YANG TERCELA, DAN SEMOGA ORANG-ORANG YANG SUKA ADU DOMBA SEGERA MENDAPAT HIDAYAH UNTUK BERBUAT BAIK, AAMIIN.

SUMBER: BERBAGAI SUMBER

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mengunjungi Blog saya, jangan lupa Like, Share, dan Komen

Ads Inside Post