Letusan kecil keluar dari Gunung Raung
Gunung Raung terlihat mengeluarkan asap solfatara dilihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (2/7/15) (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Banyuwangi (ANTARA News) - Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea mengatakan Gunung Raung yang berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut beberapa kali erupsi mengeluarkan letusan skala kecil sejak berstatus siaga.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Raung dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), sejak Senin (29/6) pukul 09.00 WIB menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik pada gunung api ini.
"Memang sudah terjadi letusan-letusan kecil sehingga terlihat sinar api di puncak Gunung Raung, namun status masih Level III atau siaga dan belum meningkat ke Awas atau Level IV," kata Burhan kepada Antara di Banyuwangi, Sabtu.
Erupsi kecil di kawah puncak gunung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Bondowoso-Jember ini sudah terpantau di PPGA Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.
"Gempa tremornya memang terus meningkat dengan amplitudo 23-32 milimeter, namun saat ini yang dominan adalah amplitudo 28 milimeter," tutur dia.
Dengan status siaga, lanjut dia, Gunung Raung mengalami erupsi dalam interval 10 detik - 1 menit setiap hari yang kadang diiringi dentuman dan hal itu wajar bagi aktivitas gunung api berstatus Level III.
"Memang ada batas jeda atau istirahatnya bagi aktivitas di dalam magma, sehingga kadang gunung api tidak erupsi selama beberapa menit," paparnya.
Ia mengatakan material vulkanik dari kawah tidak sampai keluar dari kaldera sehingga masih aman bagi masyarakat di lereng gunung tersebut.
"Masyarakat dan pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak Raung dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah aktif karena jarak tersebut menjadi batas aman dari lontaran material vulkanik, apabila sewaktu-waktu mengalami erupsi," katanya seraya mengimbau warga di sekitar Gunung Raung tetap tenang, tidak panik dan tidak terpancing isu-isu tidak benar.
Bupati Banyuwangi Ikut Pantau Gunung Raung
Kredit Foto : Pada kunjungan menemui wargaGunung Raung, Bupati banyak mendengar aspirasi warga.
JOSS.TODAY - Aktivitas tremor Gunung Raung, di Banyuwangi, Jawa timur memang terus meningkat.
Mengutip banyuwangikab.go.id, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun telah lakukan pemntauan langsung ke lokasi Gunung raung.
Saat ini Gunung Raung memang dalam proses mengeluarkan lava. Jadi setiap hari akan ada peningkatan aktivitas tremor tapi diperkirakan aktivitas itu akan berhenti pada amplitudo 28-29 mm.
Dalam kunjungannya Jumat (3/7/2015), bupati Banyuwangi Azwar Anas mendapatkan penjelasan, bahwa sehari kemarin peningkatan aktifitas tremor terpantau pada amplitudo 26 mm ke 27 mm. Ini menandakan aktivitas di puncak semakin sering. Namun demikian pengamat PVMBG mengatakan kalau tekanan letusannya justru mulai berkurang.
Pengamat PVMBG Burhan Alethea mengatakan meski dari awal ditetapkannya status siaga III pada 29 Juni lalu aktivitas tremor terus meningkat, namun sudah terjadi peregangan frekuensi tremor. Ini menandakan tekanan sudah berkurang.
“Yang dikhawatirkan apabila mencapai amplitudo maksimal yakni 32. Tetapi sebenarnya juga tidak apa apa asalkan secara visual tidak lebih buruk dari sekarang, maka tidak akan naik status. Kondisi lebih buruk misalnya pijar sampai keluar kaldera, suara gemuruh yang sering dan asap semakin tebal. Tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda lava keluar kaldera,” terangnya.
Burhan juga mengungkapkan kalau saat ini sudah ada dua lubang kaldera di puncak Raung. Lubang ini terdeteksi dari satelit lansat 8 milik Indonesia pada 25 Juni 2015. Dengan adanya dua kaldera akan melancarkan aliran lava dan mencegah letusan yang lebih besar lagi. “Karena itu saya perkirakan letusan akan terus seperti ini tapi prosesnya lama,” cetusnya.
Seiring meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Raung, Bupati Abdullah Azwar Anas melakukan peninjauan langsung kondisi terkini. Bupati pun bertemu dengan warga desa yang tinggal sekitar 4 KM dari puncak Gunung Raung.
Bupati Anas mengatakan, dengan peningkatan status dan aktivitas Gunung Raung pemerintah daerah telah melakukan beberapa persiapan. Di antaranya membagikan masker kepada warga dan menyiapkan bantuan dasar apabila terjadi peningkatan status ke level yang membahayakan.
“Saya telah mendapatkan informasi dari pengamat PVMBG memang terjadi peningkatan aktivitas. Tetapi belum membahayakan. Tapi kita terus siaga menghadapi segala kemungkinan,” kata Bupati Anas.
Pada kunjungannya tersebut Bupati juga memberikan dukungan moral kepada warga agar tidak perlu khawatir dengan peningkatan aktivitas Gunung Raung. Karena antisipasi terjadinya bencana yang lebih besar sudah disiapkan. Namun Bupati juga tetap mengingatkan warga untuk selalu waspada. “ Mudah-mudahan kondisi ini tidak berlangsung lama,” harapnya.
Sementara itu, meski Gunung Raung telah ditetapkan statusnya menjadi siaga, aktivitas masyarakat setempat berjalan seperti biasa. Seperti yang dituturkan Abdul Ghani warga desa Sumber Arum, Songgon yang mengatakan meski selama dua hari ini terasa hujan abu tipis di waktu tertentu, warga masih belum merasa perlu mengenakan masker dalam beraktivitas sehari-hari.
“Sudah 2 hari ini hujan abu tipis terjadi di sini. Namun ini hanya di sore sampe pagi hari karena kebetulan anginnya berhembus ke arah Selatan, ke desa kami. Kami ya masih beraktivitas seperti biasanya, meski terkadang timbul was was juga,” ujar Ghani. (ru/ bwi)
Lubang Magma Baru Muncul di Kaldera Gunung Raung
Semburan asap pekat Gunung Raung (3.332 Mdpl) terlihat dari KA Pandanwangi jurusan Jember - Banyuwangi, Sabtu (4/7/2015).
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Muncul lubang magma baru di kaldera Gunung Raung (3.332 Mdpl). Keberadaan lubang magma ini menambah lubang dapur magma yang telah ada.
Artinya kini Raung memiliki dua lubang dapur magma. Lubang baru ini terpantau oleh satelit Lansat 8 pada 25 Juni 2015.
Menurut pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Buhan Alethea, keberadaan dua lubang magma ini akan melancarkan aliran lava pijar Raung.
"Dan bisa mencegah letusan lebih besar. Jadi kami prediksi letusan Raung masih akan seperti ini tetapi prosesnya lama," ujar Buhan, Sabtu (4/7/2015).
Sementara itu, tremor Gunung Raung terus meningkat. Per Jumat (3/7/2015), gempa tremor Raung mencapai amplitudo 26 milimeter.
Burhan memprediksi gempa tremor akan bertahan di amplitudi 28 milimeter. Meskipun terjadi peningkatan gempa tremor, namun terjadi peregangan frekuensi tremor.
Hal itu menandakan berkurangnya tekanan gunung yang berada di Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember itu.
Burhan mengatakan, hal yang dikhawatirkan yakni jika amplitudo tremor Raung mencapai 32 milimeter, yang ditambah visualisasi yang lebih buruk daripada saat ini.
"Situasi lebih buruk itu kalau sampai lava pijar keluar kaldera, suara gemuruh yang sering, dan keluar asap yang makin pekat. Tetapi sejauh ini lava pijar masih tertampung di kaldera," imbuhnya.
Status Gunung Raung naik dari Waspada menjadi Siaga pada 29 Juni 2015. Visual yang terlihat dalam masa status ini antara lain gemuruh, keluarnya asap pekat, dan hujan abu.
Hujan abu mengguyur sejumlah daerah seperti Desa Sumberarum Kecamatan Songgon, Banyuwangi dan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso.
"Abunya tipis, sudah turun tiga hari terakhir," ujar Ghani, warga Desa Sumberarum Kecamatan Songgon.
Sumber :
antaranews.com
joss.today
tribunnews.com
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mengunjungi Blog saya, jangan lupa Like, Share, dan Komen