Syafabwi: Pubertas

Saturday 18 July 2015

Pubertas

Puber

Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan Mimpi Basah. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita.

PENGERTIAN MIMPI BASAH

Mimpi basah atau emisi nokturnal (bahasa Inggris: nocturnal orgasm) adalah pengeluaran cairan semen di saat tidur yang hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi basah sering dialami oleh remaja laki-laki yang sebagai menjadi tanda bahwa ia telah memasuki masa pubertas. Hal ini bisa dipicu mimpi yang erotis maupun tidak, tergantung dari yang mengalami mimpi itu sendiri (khususnya bila ia seorang pria dewasa). Pengeluaran ini dapat terjadi tanpa disertai ereksi atau ejakulasi. Semakin bertambahnya umur maka mimpi basah ini semakin jarang dialami.

Mimpi basah tergantung dari respons fisik orang yang mengalami mimpi tadi. Peristiwa ini adalah mekanisme yang alami akibat vesikula seminalis (kantong sperma) telah penuh dengan sperma yang dihasilkan oleh testis. Akibatnya kantong sperma yang telah penuh tidak bisa menampung lagi, dan akhirnya dikeluarkan melalui penis pada saat seorang laki laki mengalami mimpi basah.

Mimpi basah pada perempuan

Ternyata perempuan juga mengalami mimpi basah, namun perempuan lebih sulit dan langka mengalami mimpi basah. Pada umumnya, perempuan mengalami mimpi basah setelah bermimpi melakukan sanggama, setelah bersanggama dengan pasangannya, atau mengkhayal bersanggama dengan pria idamannya. Fenomena ini angat jarang terjadi pada perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki. Itu disebabkan karena alat kelamin laki-laki berada di luar sehingga lebih besar peluang saat tidur bergesekan dengan benda luar seperti bantal, selimut, atau tangan sendiri. Gesekan tersebut menjadi rangsangan erotis dan diterjemahkan ke dalam mimpi basah. Dikarenakan vagina berada di dalam, maka sangat sulit tergesek dengan bantal atau selimut. Namun yang lebih mudah tergesek dengan bantal atau selimut adalah payudara. Di saat perempuan tidak mengenakan beha saat tidur, dapat berpeluang lebih besar untuk mengalami mimpi basah.

Ciri pubertas

Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membesar untuk seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya muncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat, yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual telah meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen remaja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan hubungan seks.

Penyebab munculnya pubertas

Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul Ciri-ciri Kelamin Sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

Ciri-ciri Kelamin Sekunder

Ciri kelamin sekunder akan berkembang saat memasuki masa pubertas. Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan biasanya dimulai saat berumur delapan sampai sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 sampai 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada pria ditandai dengan mimpi basah.

Ciri pada manusia


Ciri kelamin sekunder pada pria adalah:
1.Tumbuh kumis dan janggut, rambut pada dada, rambut pada sekitar alat kelamin , rambut pada ketiak dan sebagainya.
2.Nada suara akan semakin rendah.
3.Pundak akan semakin lebar.
4.Dan kebanyakan akan tumbuh prominentia laryngea atau jakun.
5.aringan kulit menjadi lebih kasar dan pori - pori tampak membesar
6.Mulai muncul jerawat di sekitar wajah
7.Mulai tampak ada otot -otot yang berkembang lebih besar dan menonjol

Ciri pada wanita
1.Tumbuh rambut pada sekitar alat kelamin dan di ketiak.
2.Pinggul semakin lebar.
3.Terjadi menstruasi.
4.Payudara akan mengembang.
5.Kulit semakin halus.
6.Suara semakin nyaring.


Hormon seks yang memengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa pertumbuhan.

Penyebab perubahan pubertas

1. Peran Kelenjar Pituitary – Kelenjar pituitary mengeluarkan dua hormon yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu, dan hormon gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan. Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.
2. Peran Gonad – Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad, organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer : bertambah besar dan fungsinya menjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder, seperti rambut kemaluan mulai berkembang.
3. Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad – Hormon yang dikeluarkan oleh gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjar ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang dikeluarkan sehingga menghentikan proses pertumbuhan, interaksi antara hormon gonadotrofik dan gonad berlangsung terus sepanjang kehidupan reproduksi individu, dan lambat laun berkurang menjelang wanita mendekati menopause dan pria mendekati climacteric.

Semoga bermanfaat.
 wikipedia 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mengunjungi Blog saya, jangan lupa Like, Share, dan Komen

Ads Inside Post