Syafabwi: Bahaya Menahan Kentut

Saturday 7 February 2015

Bahaya Menahan Kentut

Banyak orang yang merasa malu jika ketahuan kentut, karena masalah perkentutan seringkali dinilai salah dari sisi etika dan kesopanan. Tapi jangan remehkan kentut, karena orang bisa meninggal hanya gara-gara tak bisa mengeluarkan gas dari tubuh, atau Menahan Kentut.
Dalam frekuensi normal, kentut merupakan hal yang sehat karena menandakan sistem pencernaan khususnya gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan dengan normal.
Bila frekuensinya berlebihan, maka menandakan adanya gangguan di perut. Tapi yang lebih buruk dan dapat mengancam nyawa adalah bila orang tidak bisa mengeluarkan gas dari dalam tubuhnya alias tidak bisa kentut.
Ketidakmampuan tubuh mengeluarkan gas atau kentut dari dalam tubuh dapat mengancam jiwa karena disebabkan oleh kondisi peritonitis. Peritonitis adalah peradangan (iritasi) dari peritoneum, yaitu jaringan tipis yang melapisi dinding bagian dalam perut dan mencakup sebagian besar organ perut.
Ketika menahan kentut, gas kentut yang berada di anus langsung dialirkan ke bagian atas usus. Apa risiko yang akan kita dapatkan ketika gas kentut tersebut berada pada bagian atas usus?
1. Kembung dan Begah
Pertama, pastinya rasa kembung dan begah. Rasanya perut Anda sedang dijejali sesuatu yang membuat pencernaan Anda sesak. Apabila terlalu lama, gas kentut ini akan terakumulasi dengan gas kentut berikutnya. Akibatnya rasa kembung dan begah akan semakin menyiksa perut Anda.
2. Rasa Tidak Nyaman
Setelah kembung dan begah yang berlangsung dalam waktu yang terlalu lama, maka Anda akan merasakan perut Anda tidak nyaman. Rasanya seperti pencernaan Anda terganggu bahkan pada sebagian orang disertai rasa mual yang mengganggu. Darimana rasa mual itu muncul? Tentunya karena sugesti. Rasa tidak nyaman pada perut menyebabkan pikiran Anda menyugestikan bahwa kesehatan Anda tidak baik dan akhirnya timbullah rasa mual.
3. Mengurangi Nafsu Makan
Setelah rasa tidak nyaman, maka muncullah risiko berikutnya: nafsu makan Anda akan berkurang. Tentu saja, ketika terasa ada sesuatu yang tidak nyaman di perut maka nafsu makan Anda akan berkurang, bukan?
Gejala dari peritonitis secara umum adalah sebagai berikut:
1. Perut (abdomen) sangat sakit, kembung dan kadang lembek. Rasa sakit akan semakin memburuk ketika perut disentuh atau bergerak.
2. Ketidakmampuan mengeluarkan gas atau kentut dari tubuh
3. Demam dan menggigil
4. Terdapat cairan di perut
5. Susah buang air besar
6. Kelelahan berlebihan
7. Hanya sedikit buang air kecil
8. Mual dan muntah
Peritonitis dapat mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang berbeda. Ada tiga jenis peritonitis, yaitu sebagai berikut:
1. Peritonitis spontan
Peritonitis spontan biasanya disebabkan oleh infeksi ascitesascites, yaitu pengumpulan cairan dalam rongga peritoneal. Hal ini biasanya terjadi karena gagal hati atau ginjal.
Faktor risiko meliputi penderita penyakit hati termasuk orang yang mengosumsi alkohol berlebihan dan penyakit lainnya yang mengarah ke sirosis, seperti virus hepatitis kronis (hepatitis B atau hepatitis C).
2. Peritonitis sekunder
Peritonitis sekunder memiliki beberapa penyebab
utama, salah satunya karena bakteri. Bakteri dapat memasuki peritoneum melalui lubang (perforasi) pada saluran pencernaan. Lubang tersebut dapat disebabkan oleh usus buntu yang pecah, radang lambung, perforasi usus, atau luka, seperti luka tembak atau pisau.
Peritonitis sekunder juga dapat terjadi jika empedu atau bahan kimia yang dilepaskan oleh pankreas (enzim pankreas) bocor ke selaput rongga perut.
Kontaminan asing juga dapat menyebabkan peritonitis sekunder jika masuk ke dalam rongga peritoneal. Hal ini dapat terjadi selama penggunaan kateter dialisis peritoneal atau tabung makan.
3. Peritonitis dialisis
Peritonitis dialisis adalah peradangan pada selaput rongga perut (peritoneum) yang terjadi ketika seseorang menerima dialisis peritoneal, yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke wilayah tersebut pada prosedur dialisis. Bakteri kulit atau jamur dapat menyebabkan infeksi.
Penyebab peritonitis harus diidentifikasi dan segera diobati. Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah menghubungi dokter atau rumah sakit, karena kondisi ini bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Pengobatan biasanya melibatkan operasi dan antibiotik.
Berbagai Sumber

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mengunjungi Blog saya, jangan lupa Like, Share, dan Komen

Ads Inside Post