Syafabwi: Jujur Itu Ternyata Sulit

Thursday 27 August 2015

Jujur Itu Ternyata Sulit


Sudah menjelang pagi nih sobat SB syafabwi, Apa sudah ada yang bangun ? biasanya sih kalau bangun langsung deh nyari-nyari hp hehehe biasa tuh berharap ada sms dari si doi :p iya kalau punya pacar kalau enggak ? mau ngecek sms dari mantan atau gebetan baru ? heheheh

Sobat SB apakah kalian pernah jujur ? atau sulit banget untuk jujur ? entah jujur sama diri sendiri, orang tua atau sama orang lain ?? Saya harap sih pernah ya sobat hehehe, Tapi apakah kalian pernah merasakan kalau jujur itu sangat sulit untuk dilakukan ? Apasih alasan sulit untuk jujur ? Simak penjelasan berikut ya sobat SB.


Padahal Al-quran sudah menyebutkan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At Taubah: 119).

Dalam hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta.

Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim no. 2607)


1. Tidak Ingin Orang Lain Ikut Campur
Hal inilah saya juga sering alami dan mungkin sobat SB juga penah mengalaminya, Saya pribadi lebih memilih untuk diam dari pada curhat ke orang lain dalam masalah percintaan hehehe. Ya lebih baik saya curhat sama Allah saja dari pada orang lain hehehe ya karena lebih aman dong. Kita juga sering melihat teman atau kerabat kita murung atau bersedih dan jika ditanya hanya menjawab Aku tidak apa-apa, Biasanya hal tersebut di ikuti dengan ketawa, walau ketawanya itu terlihat hampa, itu juga merupakan salah satu kebohongan tetapi dalam kasus ini saya menyarankan jika bertemu yang seperti ini lebih baik biarkan orang tersebut menenangkan diri terlebih dahulu dan biasanya kalaupun dia tidak kuat pada akhirnya ya curhat juga sama kita.

2. Lebih aman bohong dari pada jujur
Semakin banyak yang berbohong. Karena situasi dan kondisi (sikon) memberikan rasa aman kepada kebohongan, sedangkan kejujuran menimbulkan masalah. Kebohongan lebih mendatangkan teman, sebaliknya kejujuran menciptakan permusuhan. Kebohongan menghindari kita dari hukuman, sedangkan kejujuran seringkali justru membuat kita kena hukuman. Kebohongan lebih mendatangkan keuntungan, sedangkan kejujuran menimbulkan kerugian. Bila demikian, sepertinya orang akhirnya lebih memilih hidup dalam kebohongan. Walaupun itu hanya mendatangkan rasa aman dan nyaman untuk sementara saja.

3. Jujur Itu Menyakitkan
Banyak yang bilang kalau jujur itu menyakitkan, Tapi kalaupun gak jujur akan menjadi masalah dikemudian hari. Masalah ini sering terjadi sama seseorang yang sedang menjalin hubungan (pacaran) gak tau apa penyebabnya yang pasti jika salah satu berkata jujur maka salah satunya akan merasa sakit, nah disini saya sarankan, lebih baik berkata jujur walaupun jujur itu menyakitkan karena suatu saat kebohongan itu pasti terbongkar juga, hehe. Mau pilih jujur diawal tapi menyakitkan atau milih berbohong tapi akan menjadi bayang-bayang yang menakutkan seumur hidup kalian. Seringnya kita tidak bisa berkata jujur itu akan menjadi sebuah kebiasaan loh.

4.Tidak ingin Rahasia Terbongkar
Banyak orang yang mempunyai masalah pribadi, sama orang tua, pacar, sahabat atau orang lain. Hal itumerupakan privasi yang sangat ia jaga, ntah itu rahasia yang memalukan atau tidak. yang pasti rahasia itu hanya dia dan orang terpercayanya yang boleh tahu. Tidak cuma wanita ataupun pria yang berfikir kayak gitu, Tapi hampir semua rahasia tidak bisa diceritakan sama orang lain.

5. Sejak kecil sudah diajarkan berbohong

“Bilang papa/mama tidak ada ya, nak, kalau ada yang cari!”

Itulah pelajaran kebohongan kecil yang paling sering diajarkan para orangtua tanpa disadari yang berdampak sangat besar di kemudian hari. Sekali dua kali, sehingga kemudian menjadi terlatih dan fasih untuk berbohong. Lalu menjadi karakter di kemudian hari. Bila demikian, kejujuran memang menjadi barang langka, karena kebohongan sudah biasa dilakukan dan dianggap tidak apa-apa.

Bagaimana sobat SB ? Mau berkata jujur atau bohong ? Sebaiknya mulai sekarang kita harus berkata jujur, terutama jujur untuk diri sendiri.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mengunjungi Blog saya, jangan lupa Like, Share, dan Komen

Ads Inside Post